Banyak wanita yang masih minder ketika memiliki badan besar. Kebanyakan dari mereka akan merasa tidak percaya diri ketika tampil di depan umum atau ketika bertemu dengan orang yang baru mereka kenal.
Selain itu, banyak dari mereka menganggap bahwa ada yang salah dengan tubuh mereka. Bahkan beberapa wanita merasa bahwa bentuk tubuh curvy inilah yang kemudian membuat mereka sulit menemukan pasangan.
Nah, hal – hal yang demikian itu, sebenarnya terjadi karena adanya prasangka – prasangka buruk yang datang dari pikiran mereka sendiri.
Prihatin dengan hal tersebut, Lindy Tribuana yang merupakan seorang penari dan psikolog berinisiatif mendirikan komunitas Pergerakan Wanita Besar Menari Indonesia ( Perwabri ).
“Sebenarnya karena saya melihat sangat murahnya kecintaan perempuan terhadap diri mereka sendiri, “kata Lindy
Selain itu, Lindy juga melihat banyak wanita yang saling menjatuhkan satu sama lainnya. Padahal menurut Lindy, seharusnya sesama wanita harus saling menguatkan satu sama lain karena memang pada dasarnya para wanita butuh dukungan lebih baik dari keluarga, orang – orang terdekatnya, dan teman – temannya.
“Saya juga banyak melihat perempuan tidak mensupport perempuan tapi menjatuhkan sesama perempuan. “Tegas Lindy
Kemudian, Lindy juga menjelaskan bahwa Perwabri ini merupakan gabungan dari dua latar belakang dirinya sebagai psikolog dan juga penari, dari situ lahirnya sebuah konsep yang Lindy gunakan yaitu “Menari Bersama Kehidupan”.
Sekilas Tentang Perwabri
Perwabri sendiri merupakan komunitas pergerakan wanita yang sudah didirikan sejak 2018 oleh Lindy.
Saat ini, Perwabri sendiri sudah memiliki 50 orang total anggota di Indonesia. Lindy mengaku bahwa Pergerakan Wanita Besar Menari Indonesia ini, bukan hanya besar di badan saja, tetapi hatinya juga besar.
“sebenarnya perwabri itu memang namanya sudah pergerakan wanita besar menari Indonesia, tetapi bukan absolutely besar di badan, tapi juga besar hatinya. “Ungkap Lindy
Ada beberapa program utama yang ada di dalam Perwabri yaitu Dance with The Curves atau menari dengan lekuk tubuh, program ini ditujukan khusus untuk orang – orang yang memang memiliki tubuh yang besar dan uniknya tidak ada batasan umur bagi siapa saja yang ingin mengikuti program ini.
Perwabri juga sudah memiliki program yang bergerak di bidang sosial yang bertujuan untuk membantu sesama perempuan. Selain itu, Perwabri juga memiliki program yang memadukan antara olah tubuh dengan meditasi.
Lindy juga mengaku bahwa Perwabri juga kerap kali tampil dalam acara – acara perhelatan besar di beberapa wilayah di Indonesia seperti hari Kartini di Surabaya dan juga dalam acara fashion dance.
“ada di waktu itu di tahun 2017 di hari kartini di Surabaya, kemudian di hari waktu itu ada acara perempuan kita juga pernah perform di sana. Kebanyakan kalo untuk acara kartini kita performnya tradisional, pernah juga kita bikin fashion dance. “Kenang Lindy
Banyak Kegiatan Terhambat Akibat Pandemi
Di masa pandemi banyak kegiatan Perwabri yang terhambat, karena memang kebanyakan kegiatan yang dilangsungkan oleh Perwabri bersifat offline.
Lindy menceritakan bagaimana saat ini kegiatan anggota Perwabri yaitu membuat video yang nantinya akan mereka kirim ke instagram.
“Kalo untuk virtual aku juga maksudnya well, kadang – kadang temen – temen hanya mensupport dari sisi making the own video, kemudian sending to instagram kan begitu. “Kata Lindy
Selain itu, beberapa rencana kolaborasi dengan komunitas lainnya pun urung dilaksanakan akibat pandemi.
Sebelumnya, Perwabri memang pernah berkolaborasi dengan salah satu gerakan yang berasal dari Amerika Serikat yaitu Fat Girls Dance.
Nah, Perwabri juga membuka kesempatan kepada siapa saja yang ingin bergabung dengan Perwabri. Caranya cukup gampang, bagi siapa saja yang tertarik bisa langsung mengirimkan Direct Message melalui instagram ke @lindytribuana atau ke @perwabri.